Menjadi Bahagia
Karya : Sabrina Icha, S. Sos.
Seringkali manusia sulit bahagia karena salah menempatkan standar kebahagiaan, menaruh alasan untuk bahagia pada sesuatu yang berada di luar kuasa kita.
Manusia berkata akan bahagia jika diberikan harta yg banyak, mendapatkan ranking satu, jadi populer, mendapatkan jabatan atau mendapatkan kebaikan dari orang lain. Lantas, jika hal tersebut tidak tercapai, manusia seringkali bersedih dan kehilangan kebahagiaan.
Ketika ditanya, “Kapan sih, kamu berhenti bersedih ?”
Kita menjawab, “Menunggu sesuatu yang membuatku bahagia.”
Kemudian, manusia tak berubah. Alasan bahagia tetap pada pencapaian yang ada di luar kuasa kita.
Sahabatku, letakkan alasan bahagia itu pada hal-hal yang menjadi kuasa kita. Pada sesuatu yang bisa kita kendalikan. Bukan hasil, melainkan proses.
Berbahagialah bukan karena besarnya uang yang di dapat, tapi usahamu untuk terus menjemput rezeki dengan semangat. Berbahagialah jika dirimu telah belajar dengan sungguh-sungguh, bukan karena mendapatkan peringkat satu.
Tarulah alasanmu untuk bahagia pada prosesnya, bukan hasilnya. Pada usahamu, bukan bagaimana semesta bersikap kepadamu. Dengan begitu, kau akan muda menemukan kebahagaiaan. Ia berada dalam dirimu!
“ Kebahagiaan itu bukan tentang tiadanya masalah, tapi sikap yang kita pilih saat masalah datang .”
Tinggalkan Balasan