Apa Sih Makna dari Emosi ???

Apa Sih Makna dari Emosi ???

Manusia adalah makhluk yang memiliki rasa dan emosi. Hidup manusia diwarnai dengan emosi dan berbagai macam perasaan. Manusia sulit menikmati hidup secara optimal tanpa memiliki emosi. Manusia bukanlah manusia, jika tanpa emosi. Kita memiliki emosi dan rasa, karena emosi dan rasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita sebagai manusia.

Menurut James (Purwanto dan Mulyono, 2006) emosi adalah keadaan jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada tubuh. Emosi setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Sebagai contoh ketika seseorang diliputi emosi marah, wajahnya memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-otot tangannya akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.

Pada dasarnya emosi manusia bisa dibagi menjadi dua kategori umum jika dilihat dari dampak yang ditimbulkannya. Kategori pertama adalah emosi positif. Emosi positif memberikan dampak yang menyenangkan dan menenangkan seperti tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru, dan senang.. Kategori kedua adalah emosi negatif, ketika kita merasakan emosi negatif ini maka dampak yang kita rasakan adalah negatif, tidak menyenangkan dan menyusahkan seperti sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam dll.

Dalam  dunia kerja kita dihadapkan dengan berbagai tantangan yakni bertambahnya jam kerja serta keharusan menyelesaikan berbagai kerjaan, tetapi kita dalam keadaan stres. Hal ini mengharuskan kita dituntut mampu menempatkan kehidupan kerja dan kelurga selalu dalam posisi seimbang.. Bahkan hanya soal kemampuan logika, saat ini tantangan pekerjaan juga terletak pada kemampuan berelasi dan berempati. Dalam berkata, bertindak dan mengambil keputusan, seseorang membutuhkan kecerdasan emosi  yang tinggi, sehingga mampu melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.

Emosi menjadi penting karena ekspresi emosi yang tepat terbukti bisa melenyapkan stress pekerjaan. Semakin tepat mengkomunikasikan perasaan, semakin nyaman perasaan tersebut. Ketrampilan manajemen emosi memungkinkan individu menjadi akrab dan mampu bersahabat, berkomunikasi dengan tulus dan terbuka dengan orang lain. Berbagai riset tentang emosi umumnya berkesimpulan sederhana bahwa penting untuk membawa emosi yang menyenangkan ke tempat kerja. Emosi yang tadinya sering ditinggal di rumah saat berangkat kerja saat ini justru semakin perlu dilibatkan di setiap dunia kerja.

Salah satu pengendali kematangan emosi adalah pengetahuan yang mendalam mengenai emosi itu sendiri. Pada kenyataannya banyak orang tidak paham tentang emosi, bahkan bersikap negatif terhadap emosi. Seorang anak yang terbiasa dididik orang tuanya untuk tidak boleh menangis, tidak boleh terlalu memakai perasaan akhirnya akan membangun kerangka berfikir bahwa perasaan memang sesuatu  yang negatif dan harus dihindari. Akibatnya anak akan menjadi sangat rasional, sulit memahami perasaan yang dialami orang lain serta menuntut orang lain agar menggunakan emosi.

Emosi juga menentukan berhasil tidaknya seseorang mencapai kesuksesan. Jika seseorang tidak mampu mengolah emosinya dia akan terhambat dalam melakukan perubahan. Perasaan takut dengan apa yang akan terjadi, ada rasa cemas, khawatir, ada pula rasa marah karena adanya perubahan. Hal tersebut yang seringkali menjelaskan mengapa orang tidak mengubah polanya untuk berani mengikuti jalur-jalur menapaki jenjang kesuksesan. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa banyak orang yang sukses yang akhirnya terlalu puas dengan kondisinya, selanjutnya takut melangkah. Akhirnya menjadi orang gagal. Na udzubillah….

Semoga kita selalu bisa memberikan emosi yang positif dalam menghadapi siapapun, baik keluarga anak didik kita ataupun rekan kerja. Amiin.

By: Rifatul Choiriyah, S.Pd

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *